selamat datang


web widgets

Minggu, 09 Juni 2013

ARSENAL FC



Klub kota London ini termasuk salah satu klub terkuat di Liga Premier Inggris. Arsenal pula yang berhasil menggusur dominasi Manchester United yangmenguasai divisi satu Inggris sejak akhir 1990-an. Klub berjuluk The Gunners yang berdiri pada tahun 1886 itu mengukir masa kejayaannya di bawah asuhan empat pelatih top: Herbert Chapman, Bertie Mee, George Graham, dan Arsene Wenger.

Pada tahun 1930-1935, bersama Chapman, Arsenal berhasil meraih gelar Juara Liga Premier Inggris sebanyak 4 kali dan sekali Piala FA. Dengan pemain top seperti Alex James dan Cliff Bastin, Arsenal merajai dunia sepakbola Inggris selama 7 tahun. Setelah pamornya turun di dua dekade 1940-1960 --hanya meraih 1 gelar juara liga dan sekali Piala FA-- Arsenal sempat kembali berjaya di bawah pelatih Bertie Mee yang melatih sejak 1966. Pada 1970, Arsenal meraih gelar Eropa yang pertamanya, Inter-Cities Fairs Cup. Setahun kemudian, Arsenal meraih gelar ganda: Liga Premier dan Piala FA.

Setelah berpuasa gelar selama 15 tahun sejak 1972, di bawah asuhan George Graham, Arsenal berhasil menjuarai Piala Liga pada 1987 dan dua kali Juara Liga Premier, 1989 dan 1991. Pada 1993, meski tidak menjuarai Liga Premier, George Graham membawa Arsenal menjuari Piala Liga dan Piala FA.

Masa keemasan datang bersama Arsene Wenger, pelatih asal Prancis yang dikontrak sejak 1996. Hanya dua tahun di Arsenal, Wenger berhasil memenangi gelar ganda, Liga Premier dan Piala FA, sebanyak dua kali yakni pada 1998 dan 2002. Di bawah Wenger, Arsenal mengoleksi 3 gelar Juara Liga Premier dan 4 gelar Juara Piala FA. Wenger pula yang membawa Arsenal masuk babak final Piala UEFA pada tahun 2000 dan final Liga Champions 2006. Sayang, dalam dua final perebutan titel klub top Eropa itu, Arsenal harus menyerah dari Galatasaray (Turki), dan Barcelona (Spanyol).

Selain faktor Wenger, kesuksesan Arsenal juga ditentukan oleh para pemain asing, antara lain Thierry Henry, Dennis Bergkamp, Marc Overmars, dan Patrick Vieira.

Era 1990-sekarang[sunting]

Pada tahun 1991, Arsenal menjadi juara bersama dengan Tottenham di Community Shield setelah hasil kedudukan imbang 0-0 (saat itu, jika kedudukan seri maka kedua tim dianggap juara) . Puasa Arsenal akan gelar dari kompetisi Eropa akhirnya hilang setelah pada musim 1993-94, ditangan pelatih George Graham, Arsenal kembali juara di kancah Eropa, tepatnya di ajang Piala Winners setelah mengalahkan klub Parma FC dengan skor 1-0. Pada musim berikutnya, Arsenal kembali berhasil ke final di ajang yang sama, tapi kali ini mereka dikalahkan oleh Real Zaragozadengan skor 2-1.
Kedatangan pelatih Arsène Wenger ke Arsenal pada tahun 1996 berhasil membuat Arsenal kembali berjaya dan berhasil merusak dominasi Manchester United di Liga Utama Inggris pada saat itu. Arsenal pun dibawanya berhasil menjadi runner-up di ajang Piala UEFA pada tahun 2000 setelah melawan Galatasaray lewat adu penalti 4-1 setelah kedudukan imbang. Pada musim 2003-04hingga awal musim 2004-05, Arsenal berhasil mencetak rekor 49 pertandingan tak terkalahkan dan mematahkan rekor milik Nottingham Forest F.C. (42 kali) yang merupakan rekor tak terkalahkan terpanjang di dalam sejarah sepak bola Inggris. Pada musim 2005-06, Arsenal kembali meraih prestasi di kancah Eropa dengan menjadi finalis Liga Champions setelah dikalahkan FC Barcelona 2-1 di Stade de FranceParis.
Setelah mencapai final Liga Champions pada tahun 2006, prestasi terbaik Arsenal hanyalah mencapai babak final pada tahun 2007 dan 2011 pada Piala Liga Inggris, kalah 2–1 dari Chelsea dan kalah dengan skor yang sama dari Birmingham City. Arsenal sudah tidak pernah meraih piala semenjak gelar Piala FA yang didapat pada tahun 2005.
Arsenal di masa kepelatihan Wenger mempunyai kebijakan dalam pembinaan pemain-pemain muda yang tadinya tidak berkualitas maupun pemain berkualitas tapi kurang dikenal menjadi pemain yang mampu menunjukan telenta-talenta yang sangat luar biasa sekaligus diincar klub papan atas Eropa. Selain itu, Arsenal mempunyai kebijakan pemberian kontrak pada pemain yang telah berumur 30 tahun keatas, yaitu tidak lebih dari satu musim saja.

Prestasi[sunting]

Selain rekor tak terkalahkannya sebanyak 49 kali menjadi yang terpanjang di Inggris hingga saat ini, Arsenal juga mempunyai banyak prestasi lainnya, yaitu:
1931, 1933, 1934, 1935, 1938, 1948, 1953, 1971, 1989, 1991, 1998, 2002, 2004
1930, 1936, 1950, 1971, 1979, 1993, 1998, 2002, 2003, 2005
1987, 1993 dan menjadi finalis pada tahun 1968, 1969, 1988, 2007
1930, 1931, 1933, 1934, 1938, 1948, 1953, 1991 (juara bersama dengan Tottenham), 1998, 1999, 2002, 2004
1994 dan dua kali menjadi finalis pada tahun 1980 dan 1995
1971 (waktu itu masih bernama Inter-Cities Fairs Cup, berubah nama menjadi Piala UEFA sejak musim 1970-71) dan sekali menjadi finalis pada musim 1999-00
menjadi finalis pada musim 2005-06
2007, 2010

Kamis, 30 Mei 2013

Cholesterol Band , Band Asal Dari Daerah Bumi Raflesia (BENGKULU)

  1. CHOLESTEROL BAND 20 januari 2005. Faldin (vocal), Fei (gitar 1), Ichal (gitar 2), Nando (bass), Budi (keyboard), dan Cilunk (drum).
    Biografi
    Januari 2005 merupakan awal terbentuknya Cholesterol band, tepatnya tanggal 20 januari 2005. Dengan di gawangi Faldin (vocal), Fei (gitar 1), Ichal (gitar 2), Nando (bass), Budi (keyboard) dan Cilunk (drum). Cholesterol band telah menjadi keluarga kedua bagi para personilnya yang memiliki visi dan misi yang sama dalam bermusik, berkreatifitas, dan juga berkarya. Kedewasaan bermusik merupakan salah satu point terpenting bagi cholesterol dalam penciptaan karya-karyanya. Karena hanya dengan kedewasaan bermusiklah, idealisme yang melekat pada tiap personilnya dapat terelakan.
    Dapat menembus pangsa pasar music Indonesia dan internasional, merupakan suatu obsesi bagi cholesterol band. Dengan buah-buah karya yang di kemas dengan aransemen music yang apik, easy listening, dan mengikuti kebutuhan pasar para pendengar music di Indonesia khususnya untuk saat ini. Berbagai event-event music local maupun nasional pun telah banyak di ikuti cholesterol band, mulai dari festival, parade, sampai dengan opening act, yang semuanya itu menjadikan cholesterol band semakin solid dalam bermusik. Dengan bermodalkan materi music yang berkualitas dan pengalaman panggung, cholesterol yakin dan optimis untuk bisa bersaing dalam kanca music di Indonesia.